Rabu, 18 April 2012

MOCCA




MOCCA - MY DIARY 2002 
?intitle:index.of
?intitle:index.of? mp3 " • Once Upon a Time.mp3"
?intitle:index.of? mp3 " • Secret Admirer.mp3"
?intitle:index.of? mp3 " • Merelakanmu.mp3"
?intitle:index.of? mp3 " • Twist Me Around.mp3"
?intitle:index.of? mp3 " • What If.mp3"
?intitle:index.of? mp3 " • Me & My Boyfriend.mp3"
?intitle:index.of? mp3 " • Telephone.mp3"
?intitle:index.of? mp3 " • Dream.mp3"
?intitle:index.of? mp3 " • When The Moonlight Shines.mp3"
?intitle:index.of? mp3 " • And Rain Will Fall.mp3"
?intitle:index.of? mp3 " • Life Keeps On Turning.mp3"
?intitle:index.of? mp3 " • What If.mp3"
?intitle:index.of? mp3 " • Me & My Boyfriend






PIP(PERALATAN INDUSTRI PROSES)PERALATAN PEMISAHAN DAN PENGECILAN UKURAN


PERALATAN INDUSTRI PROSES
“Peralatan Pemisahan dan peralatan pengecilan ukuran”


4/5/2012
[Type the company name]      


logo poltek.png

                                                                                     
DISUSUN OLEH :




1.JAKA OKTASANOVA  (0611 3040 0299)
2.RAHMAT FAUZAN      (0611 3040 0307)

DOSEN PEMBIMBING :Ir.MUSTAIN ZAMHARI,M.Si.


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PERIODE 2011-2012






KATA PENGANTAR
         Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karna atas berkat rahmat nya kami dapat menyelesaikan Tugas kelompok Peralatan Industri Proses dengan judul “Peralatan Pemisahan” dengan lancar. Makalah ini kami buat sebagai pendukung dan media alat dalam  program belajar diperkuliahan . Ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan kepada :

·        Yth. Bapak  Ir.MUSTAIN ZAMHARI,M.Si. selaku dosen pembimbing kami yang teah banyak memberikan arahan dan motivasi demi kelancaran pembuatan makalah ini

·        Tak lupa kepada keluarga dan kerabat dekat yang telah banyak membantu kami baik dukungan moril maupun materil

·        Serta teman-teman yang telah banyak membantu  dan memberi saran untuk perbaikan


Akhirnya kami selaku penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfat bagi kita khususnya bagi proses belajar dan mengajar. Tak lupa kami juga meminta saran dan kritik dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini


Palembang,  Maret 2012



Tim Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………...………..i
KATA PENGANTAR……………………….…………………………..……ii
DAFTAR ISI……………………………………………….…………………iii
BAB I : PENDAHULUAN
          1.1 Latar Belakang…….…………..……………………...………..4
          1.2 Rumusan masalah ….…….………......…………………...…...4
1.3 Manfaat Penulisan…………………………………………......5
          1.4 Metode penulisan………………………..………………..……5
BAB II : PEMBAHASAN ( ISI )
2.1Peralatan Pemisahan……………..…………………………..6-14
2.2Peralatan Pengecilan Ukuran………….………………….....15-16
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.Perkembangan ini ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akhirnya akan mengakibatkan persaingan khususnya dikalangan industri,sehingga manusia dituntut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan ilmu dan teknologi dibidangnya masing-masing.Sebagai contoh,dalam makalah ini akan membahas beberapa alat pemisahan dan pengecilan ukuran yang digunakan dalam dunia indutri peralatan seperti ayakan,sentrifugasi,saringan(filter),ball miil dan attrition mill yang kesemuanya adalah peralatan yang membantu dalam usaha dan pekerjaan di dunia indutri terkhusus dunia industri proses.     


1.2     Rumusan Masalah
1.       Mengetahui Proses pengolahan limbah secara mekanik.
2.       Mengetahui istilah-istilah dalam proses pengolahan limbah secara mekanik.
3.       Mengetahui teknik pengolahan limbah secara fisika.


1.3     Manfaat Penulisan
1.       Dapat mengetahui Proses pengolahan limbah secara mekanik.
2.       Dapat mengetahui istilah-istilah dalam proses pengolahan limbah secara mekanik.
3.       Mampu menangani Limbah secara Fisika

1.4     Metode Penulisan
1.     Studi pustaka :penyusunan karya tulis ini menggunakan sumber-sumber tertulis yaitu buku-buku sebagai acuan dalam mencari informasi penulisan.
2.     Study internet.








                                                     










BAB II
PEMBAHASAN

A.PERALATAN PEMISAHAN

1.Ayakan (sieve/screen), dan saringan (filter)

Metode yang meliputi pemisahan dan tergolong dalam separasi mekanik umumnya digunakan untuk memisahkan partikel-partikel padat atau tetesan zat cair. Separasi mekanik ini dipakai untuk campuran heterogen, bukan homogen. Teknik ini digunakan untuk memisahkan zat padat dari gas, zat padat dari zat padat, atau zat padat dari zat cair.


Ø  Ayakan (sieve/screen)
http://2.bp.blogspot.com/-8xQ9sBWnbEY/TmgmCQO3YPI/AAAAAAAAAEg/vwnVuG3E4lQ/s320/2009121292017vibrating_screen.jpg


2.vibrating screen
Pemisahan material berdasarkan ukuran sering kali menjadi hal yang penting sebagai penyiapan untuk keperluan proses selanjutnya. Proses pengayakan yang dilakukan biasanya zat padat yang akan diayak dimasukkan pada permukaan ayakan dan partikel yang kecil lolos melewati lubang ayakan, sedangkan material yang lebih besar tidak dapat lolos. Pengayakan biasanya dalam keadaan kering tapi terkadang dalam keadaan basah.
Suatu ayakan terdiri dari bingkai ayakan dan jaringan ayakan dalam hal ini dikenal dengan istilah mesh. Mesh adalah jumlah lubang per inchi kuadrat. Biasanya jaringan tersebut dilengkapi dengan peralatan lain sesuai dengan jenis ayakan, misalnya pada ayakan goyang bingkai ayakan dihubungkan dengan batang penggerak ke roda gerak. Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan tepung dengan ukuran yang seragam. Dengan demikian pengayakan dapat didefinisikan sebagai suatu metoda pemisahan berbagai campuran partikel padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam serta terbebas dari kontaminan yang memiliki ukuran yang berbeda dengan menggunakan alat pengayakan
            Pengayakan dengan berbagai rancangan telah banyak digunakan dan dikembangkan secara luas pada proses pemisahan bahan-bahan pangan berdasarkan ukuran. pengayakan yaitu pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin kawat ayakan, bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter mesin akan lolos dan bahan yang mempunyai ukuran lebih besar akan tertahan pada permukaan kawat ayakan. Bahan-bahan yang lolos melewati lubang ayakan mempunyai ukuran yang seragam dan bahan yang tertahan dikembalikan untuk dilakukan penggilingan ulang (Ign Suharto, 1998).
                                               

Yang menjadi ciri ayakan antara lain adalah :
1.        Ukuran dalam mata jala
2.        Jumlah mata jala (mesh) per satuan panjang, misalnya per cm atau per inchi (sering sama dengan nomor ayakan).
3.        Jumlah mata jala per setuan luas, umumnya per cm2.
         Screening atau pengayakan secara umum merupakan suatu pemisahan ukuran berdasarkan kelas-kelasnya pada alat sortasi. Namun pangayakn juga dapat digunakan sebagai alat pembersih, memindahkan kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan.Pengayakan merupakan satuan operasi pemisahan dari berbagai ukuran bahan untuk dipisahkan kedalam dua atau tiga praksi dengan menggunakan ayakan. Setiap praksi yang keluar dari ayakan mempunyai ukuran yang seragam (Fellow, 1988).
2.2.    Macam-macam alat Pengayakan
          Berbagai jenis alat pengayak yang dapat digunakan dalam proses sortasi bahan pangan, diklasifikasikan dalam dua bagia  besar :
1. Ayakan dengan celah yang berubah-ubah (Screen Apeture) seperti : roller screen(Pemutar), belt  screen (kabel kawat atau ban), belt and roller (ban dan pemutar), screw(baling-baling).
2. Ayakan dengan celah tetap, seperti : stationary (bersifat seimbang/tidak berubah),vibratory (bergetar), rotary atau gyratory (berputar) dan recipro cutting (timbale balik).
        Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan berdasarkan keseragaman ukuran partikel-partikel bahan dilakukan dengan pengayakan dengan menggunakan standar ayakan.
Standar kawat ayakan dibagi :
1. Tyler Standar, ukuran 200 mesh, diameter 0,0029 inci, dan SA 0,0021 inci.
2. British Standar, ukuran 200 mesh, SA 0,003 inci, dan SI 4√2.
3. US Standar, ukuran 18 mesh, SA 1 mm, dan SI 4√2.
        Pengayak (screen) dengan berbagai desain telah digunakan secara luas pada proses pemisahan bahan pangan berdasarkan ukuran yang terdapat pada mesin-mesin sortasi, tetapi pengayak juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisahan kontaminan yang berbeda ukurannya dari bahan baku. Rancangan-rancangan pengayak ditemui dalam proses sortasi bahan pangan.
        Pengoperasian mesin sortasi dan pengkelasan mutu bahan pangan, juga merupakan pekerjaan yang bersifat monoton. Sifat acuh tak acuh dari tenaga kerja akan mengurangi kesalahan fungsi fungsional saat mengoperasikan peralatan sortasi.Klasifikasi tersebut sangat bermanfaat tetapi tidak bersifat kaku. Proses pembersihan dan sortasi untuk menghasilkan suatu pengkelasan mutudan beberapa kasus selalu melibatkan proses sortasi. Bagaimanapun, tingkatan operasi tersebut sangat berarti, terutama dalam penerapannya sebagai tujuan utama dari suatu kegiatan (Brennan, 1968).

2.3 Jenis-jenis Pengayakan
2.3.1 Pengayak (Screen)
         Pengayak screen dengan berbagai desain telah digunakan secara luas pada proses pemisahan bahan pangan berdasarkan ukuran yang terdapat pada mesin-mesin sortasi, tetapi pengayak juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisahan kontaminan yang berbeda ukurannya dari bahan baku.
Istilah-istilah yang digunakan dalam pengayakan (screen)  yaitu :
a) Under size yaitu ukuran bahan yang melewati celah ayakan
b) Over size yaitu ukuran bahan yang tertahan oleh ayakan
c) Screen aperture yaitu bukaan antara individu dari kawat mesh ayakan
d) Mesh number yaitu banyaknya lubang-lubang per 1 inci
e) Screen interval yaitu hubungan antara diameter kawat kecil pada seri ayakan standar.
         Pergerakan bahan pangan diatas pengayak dapat dihasilkan oleh gerakan berputar atau gerakan dari rangkai yang menyangga badan pengayak. Penyaring jenis ini dalam penggunaannya secara umum yaitu untuk sortasi bahan pangan untuk dua grup yaitu tipe badan standar atau flat dan tipe drum.
2.3.2     Pengayak berbadan datar (flat bad screen)  
         Pengayak jenis ini bentuknya sangat sederhana, banyak ditemukan diareal-areal pertanian, saat proses sortasi awal dari kentang, wortel dan lobak. Alat pengayak datar ganda digunakan secara luas dalam proses sortasi berdasarkan ukuran dari bahan baku (seperti biji-bijian dan kacang-kacangan) juga digunakan dalam proses pengolahan dan produk akhir seperti tepung jagung. Alat pengayak datar secara umum terdiri dari satu atau lebih lembaran pengayak yang dipasangbersama-sama dalam sebuah kotak yang tertutup rapat, pergeralannya dapat menggunakan berbagai alat. Tetapi biasanya alat tersebut bola-bola runcing dari kart yang keras, yang diletakkan antara lembaran-lembaran pengayak. Maksudnya adalah untuk meminimumkan kerusakan akibat pergesekan antara lubang-lubang pengayak dengan partikel bahan yang halus.
2.3.3.Pengayak Drum
        Pengayak drum dan alat yang digunakan pada proses sortasi berdasarkan ukuran bentuk untuk kacang polong, jagung, kacang kedelai dan kacang lainnya yang sejenis. Bahan pangan tersebut akan menahan gerakan jatuh berguling yang dihasilkan oleh rotasi drum. Alat sortis drum biasanya diperlukan untuk memisahkan bahan pangan ke dalam dua atau lebih aliran, karena itu dibutuhkan dua atau lebih tingkatan pengayak.


2.3.4 Pengayakan sortasi
        Selain menggunakan celah atau lubang yang tetap, ada juga pengayak sortasi dengan variable celah dan system tahap-pertahap. Termasuk dalam kelompok ini adalah jenis-jenis khusus dari tipe sortasi roller belt dan sorter roller seperti tipe baling-baling.


2.4    Manfaat Pengayakan
       Manfaat dari percobaan pengayakan adalah kita bisa mendapatkan bahan pangan yang seragam dari segi ukurannya, sehingga kualitas dari bahan pangan yang diayak dapat terjaga. Selain itu Pengayakan juga berfungsi untuk memisah kan kontaminan pada tepung yang memiliki perbedaan ukuran.

Ø   Sentifugasi

      Selain ayakan ada proses lain yang dapat memisahkan partikel, salah satunya proses sentrifugasi. Proses pemisahan berdasarkan sentrifugasi didasarkan pada kenyataan bahwa partikel yang berat akan lebih dahulu terlempar keluar di bandingkan dengan yang ringan. Yang disebabkan gaya sentrifugasi yang lebih besar. Salah satu teknik yang dapat dipergunakan untuk memisahkan campuran ini adalah teknik sentrifugasi, yaitu metode yang digunakan dalam untukmempercepat proses pengendapan dengan memberikan gaya sentrifugasi pada partikel-partikelnya.Pemisahan sentrifugal menggunakan prinsip dimana objek diputar secara horizontal pada jarak tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung atau silinder yang berisi campuran cairan dan partikel, maka campuran tersebut dapat bergerak menuju pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi karena adanya gaya yang berlawanan yang menuju kearah dinding luar silinder atau tabung, gaya tersebut adalah gaya sentrifugasi. Gaya inilah yang menyebabkan partikel-partikel menuju dinding tanbung dan terakumulasi membentuk endapan (Gambar 15.6).
gambar 15.6
Gambar 15.6. Pengendapan dengan teknik sentrifugasi
        Mari kita perhatikan proses pembuatan minyak kelapa, dimana teknik pemisahan sentrifugasi cukup berperan. Buah kelapa dihancurkan, dan diperas sehingga didapat bagian santan. Didalam santan terdapat campuran minyak dengan air. Dengan melakukan sentrifugasi dengan kecepatan antara 3000-3500 rpm, maka terjadi pemisahan dan terdapat dua bagian yaitu fraksi kaya minyak (krim) dan fraksi miskin minyak (skim). Selanjutnya krim diasamkan, kemudian diberi perlakuan sentrifugasi sekali lagi untuk memisahkan minyak dari bagian bukan minyak.Dalam pengolahan minyak kelapa, sering juga dilakukan modifikasi khususnya dalam pemisahan krim untuk mendapatkan bagian minyak. Modifikasi tersebut dilakukan dengan cara pemanasan krim, dan akan dihasilkan padatan dan minyak, selanjutnya dengan penyaringan kita dapatkan minyak kelapa yang bersih dan jernih.


http://4.bp.blogspot.com/-yFYes0qiwhc/TmgmBmBmi7I/AAAAAAAAAEc/mFCnJ3DWaXs/s320/2010.10.15_14.21.14_6362.jpg centrifugal screen



Ø  saringan (filter)

filtrasi adalah pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan melewatkan fluida itu melalui medium penyaringan (filter) dimana zat padat akan tertahan.  Syarat terjadinya filtrasi adalah tekanan input lebih besar dari out put, adanya media filter, adanya suspensi, serta adanya beda tempat dalam meletakkan fluida.Terdapat berbagai jenis saringan diantaranya, sand filter, filter press, dan tromol putar.








Ø Sand fiter
http://3.bp.blogspot.com/-EmpjtWI5kIQ/TmgqBAExWlI/AAAAAAAAAEk/c6QTNZUo1A4/s320/Pond+Sand+Filter%2528PSF%2529.JPG
       Dilihat dari namanya bahwa jenis saringan ini menggunakan pasir sebagai medianya. Prinsip kerjanya memanfaatkan gaya grafitasi dan sifat air. Dengan menggunakan berbagai macam ukuran pasir maka akan didapatkan hasil yang lebih baik.

Ø Filter press

http://4.bp.blogspot.com/-fSpVhAHKf5U/TmgqRNZqcZI/AAAAAAAAAEo/gmn3xB-8qU8/s320/sepra.jpg
             Penyaringan bertekanan memerlukan perbedaan tekanan yang besar yang melalui septum agar laju filtrasi lebih cepat. Filter press terbuat dari dua bentuk utama yaitu pelat dan frame press, serta pelat kosong.di bagian tengah frame terdapat kertas/kain saring yang dirapatkan dengan skrup.
            Prinsip kerjanya filtrat mengalir melalui permukaan pelat (input) dan pada saat di tekan (press) maka filtrat akan mengalir ke kertas/kain saring yang menyebabkan padatan tertahan di kertas/kain saring sedangkan cairan akan mengalir ke keran sebagai out put. filter press.Filter press terdiri dari seperangkat pinggan atau lempeng (Plate) yang dirancang untuk memberikan sederetan ruang tempat zat padat dapat ditahan. Lempeng (Plate) itu ditutup denganmedium penyaring (filter) atau kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam masing-masing komponenitu dengan tekanan. Cairannya lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa pengeluaran danmeninggalakan zat padat basah didalam ruang itu. Pinggan yang digunakan berbentuk plate danframe (pinggan dan bingkai).Pinggan disusun silih berganti, diletakkan secara vertikal pada rak logam dan kaindipasang menutupi setiap bingkai dan rapatkan dengan bantuan skrup atau ram hidrolik. Slurrymengalir melalui saluran yang terpasang memanjang pada salah satu sudut rakitan. Dan bidangini melalui saluran tambahan mengalir ke dalam masing-masing bingkai. Di sini zat padat itudapat ditahan pada permukaan plate, filtratnya akan menembus kain penyaring melalui alur padamuka pinggan, sampai keluar dari filter pess. Emulsi (slurry) umpan dipompakan dari tangki pada tekanan tertentu. Filtrasi dioperasikan hingga tidak ada lagi zat cair yang keluar dantekanan filtrasi akan naik dengan tajam. Hal ini dapat terjadi bila bingkai telah penuh dengan zat padat, sehingga emulsi tidak dapat lewat lagi.


     
                  
Ø Tromol putar

Filter ini terdiri dari sebuah tromol horizontal dengan permukaan yang mempunyai alur-alur yang berputar dengan kecepatan yang konstan. Prinsip kerjanya adalah umpan yang berupa zat padat dimasukkan ke alur tromol yang berputar yang kemudian dengan bantuan air pembilas maka terpisahlah zat padat dan zat cair. Zat cair masuk ke dalam palung dan zat padat tertahan di pisau kikis  atau scrap.


















B.PERALATAN PENGECILAN UKURAN


1.Alat pemecah sedang (Grinder)

Size reduction (pengecilan ukuran) berarti membagi suatu bahan padat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dari ukuran semula, sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan gaya-gaya mekanis. Umumnya tujuan dari size reduction adalah : memungkinkan pemisahan komponen yang tak dikehendaki dengan cara mekanik, untuk mempercepat pelarutan, mempercepat reaksi kimia, untuk memperkecil bahan-bahan berserat agar udah penaganannya, mempertinggi kemampuan penyerapan,mempercepat transportasi, dan mempermudah proses lanjut.Di dalam industri pengolahan, zat padat itu diperkecil dengan berbagai cara sesuai dengan tujuannya masing-masing. Bongkahan-bongkahan biji menth dihancurkan supaya lebih mudah diolah pada tahap selanjutnya. Seperti bahan kimia sintetik digiling mejadi tepung dengan caragrinder.

Ada berbagai macam alat pemecah sedang (grinder),diantaranya adalah ball mill,dan attrition mill.

Ø Ball mill
http://1.bp.blogspot.com/-3T3f8uOpPws/TmgdOLl1mYI/AAAAAAAAAEU/TzXBcZbYBM4/s320/skylighters-gallon-ball-mill.jpg

Ball/road mill adalah salah satu alat penghalus yang menggunakan road (batang) sebgai penggiling. Alat ini terdiri dari suatu shell slinder yang didalamnya terdapat media penggiling, yang tercampur dengan bahan gilingan dan akhirnya terjadi tumbukan terhadap bahan gilingan dengan road. Biasanya media penggiling tersebut dipasang parallel dengan sumbu putar, batang (road) biasanya terbuat dari baja karbon. Prinsip kerja alat ini adalah material akan di perhalus akibat tumbukan antara batang penggiling yang berada dalam shell silinder ynag berputar pada sumbu putar horizontal


Ø Attrition mill
http://3.bp.blogspot.com/-lfnSXWlGzSw/Tmgd8KkRYKI/AAAAAAAAAEY/CjrHu0vPOL8/s320/38942a.jpg
             Attrition mill mempunyai piring-piring  yang biasanya terbuat dari baja. piring-piring  (circular disc) tersebut berputar. sumbu piring biasanya horizontal tapi terkadang vertikal.  Bahan yang digunakan biasanya partikel-partikel solid yang lunak.
            Prinsip kerjanya adalah umpan masuk melalui bukaan pada pusat piring (circular disc), umpan akan mengalami gesekan diantara alur permukaan datar piring tersebut setelah lebih halus maka umpan akan keluar yang sebelumya melewati ayakan.


DAFTAR PUSTAKA








USAHA BERSAMA K.A(JAKA0


Business Plan
Produksi Rumahan Penjualan Pakaian Online


Di Susun Oleh :
A Slamet Riyadi
Handoko Pratama Putra
Katrin Agnes E Sinaga
Jaka Oktasanova
Reta Triprima Nindianti




Daftar isi
1.       ringkasan umum……………………………………………………………………………………………………
A.      latar belakang…………………………………………………………………………………………..
B.      tentang bisnis……………………………………………………………………………………………
C.      analisis SWOT……………………………………………………………………………………………
2.       Marketing plan……………………………………………………………………………………………………..
1.2   Target pasar……………………………………………………………………………………….
1.3  Klien/Pembeli potensial………………………………………………………………………
2.2.1        Olahan air kelapa……………………………………………………………………
2.2.2        Asap cair……………………………………………………………………………………..
2.2.3        Briket Arang…………………………………………………………………………………
2.3        Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing...........................................
2.3.1        Product............................................................................................
2.3.2        Price................................................................................................
2.3.3        Promotion.......................................................................................
2.3.4        Placement (pendistribusian produk)…………………………………………..
2.3.5        People ………………………………………………………………………………………..
2.3.6        Process............................................................................................
2.3.7        Physical Evidence...........................................................................
3.      PRODUCTION PLAN (RENCANA PEMASARAN)……………………………………………… .
4.      ANALISA KEUANGAN……………………………………………………………………………………
5.      RENCANA PENJUALAN…………………………………………………………………………………
6.      ANALISA RESIKO BISNIS…………………………………………………………………………………
7.      Lampiran……………………………………………………………………………………………………







    

BISNIS PEMANFAATAN PRODUKSI LIMBAH BUAH KELAPA
RENCANA BISNIS

1.      RINGKASAN UMUM

A.    LATAR BELAKANG
Perencanaan bisnis adalah dokumen yang menyatakan daya tarik dan harapan sebuah bisinis. Sebuah bisnis plan akan mengoprasikan sebuah usaha harus mencantumkan secara jelas lokasi, proses, masalah bahan baku, masalah tempat, tanah dan lainnya.
Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengolahannya.
Perencanaan bisnis sebagai persiapan awal memiliki 2 fungsi penting yaitu : sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman serbaguna, baik untuk keperluan pangan maupun nonpangan. Setiap bagian dari tanaman kelapa bisa dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Karena itu, pohon kelapa dijuluki sebagai The Tree of Life (pohon kehidupan) dan A heavenly Tree (pohon surga).
Tanaman kelapa banyak terdapat di daerah beriklim tropis. Kelapa diperkirakan dapat ditemukan di lebih dari 80 negara. Indonesia merupakan negara agraris yang menempati posisi ketiga setelah Filipina dan India, sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia.
Buah kelapa merupakan bagian paling penting dari tanaman kelapa karena mempunyai nilai ekonomis dan gizi yang tinggi. Buah kelapa tua terdiri dari empat komponen utama, yaitu 35 persen sabut, 12 persen tempurung, 28 persen daging buah, dan 25 persen air kelapa.
Daging buah kelapa selain nikmat disantap langsung (terutama kelapa muda), juga sering dimanfaatkan untuk pembuatan santan, kopra, dan minyak. Dari total produksi kelapa di Indonesia, 34,7 persen diolah menjadi santan, 8 persen minyak klentik, dan 57,3 persen kopra.
            Masing-masing bagian buah kelapa mulai dari buah, batang dan pelepahnya ternyata memiliki kegunaan yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Namun tanpa pemanfaatan secara maksimal bagian-bagian kelapa tersebut dapat menghasilkan limbah berupa sampah.
            Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Tetapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
Pada kesempatan ini penulis merencanakan sebuah bisnis yang dapat berkesinambungan antara satu produk dengan produk lainnya yang semuanya berasal dari satu produksi yaitu produksi dari limbah limbah buah kelapa.
Adapun produk yang penulis tawarkan adalah nata de coco dari limbah air kelapa, makanan tradisional dari ampas kelapa parut sisa perasan santan, asap cair dari  batok kelapa dan briket dari arang batok kelapa.
Dalam suatu pemasaran banyak sekali berbagai bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari yang kecil hingga yang besar, dan dari yang murah hingga yang mahal.
Nata de coco adalah hasil fermentasi air kelapa yang diproduksi dari mikroba Acetobacter xylinus dan berasal dari produk filipina . Nata de coco berbentuk gel bewarna putih bening dan sering disajikan sebagai makanan manis berupa permen atau makanan penutup, dan bisa menemani bnayak hal termasuk acar,  minuman, es krim, puding dan campuran buah. Meskipun air kelapa berasal dari limbah kelapa, nata de coco laku dijual. Sebab, bahan makanan yang berasal dari air kelapa tersebut, selain rasanya enak dan cocok bagi banyak lidah, juga kaya serat.
Asap cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Bahan baku yang banyak digunakan antara lain berbagai macam jenis kayu, bongkol kelapa sawit, tempurung kelapa, sekam, ampas atau serbuk gergaji kayu dan lain sebagainya.
Briket adalah sumber energi alternatif pengganti Minyak Tanah dan Elpiji
dari bahan-bahan bekas atau bahan yang sudah tidak terpakai.
Dari usaha yang maksimal memproses limbah-limbah tersebut dan akan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi konsumen dan memberikan inspirasi bagi orang lain untuk terus berkarya mengolah limbah-limbah lain sebagai bahan alternatif dan terbarukan. Penulis akan  melakukan usaha penjualan pengolahan limbah buah kelapa ini dengan mengadopsi ... tentunya dengan harga yang lebih murah dengan target pembelinya adalah semua kalangan yang akan menyukai dan menghargai suatu pengolahan limbah.
Dalam bisnis ini kami mendirikan secara berkelompok untuk memudahkan dalam menjalankan usaha yang sangat sederhana ini. Karena menurut kami bisnis yang kami jalankan ini akan membawa dampak positif dan perkembangan yang menghanttarkan kesuksesan dikemudian hari.
Pembuatan makanan dari air dan ampas kelapa ini dibuat dengan cara yang sederhana dengan baik dan higenis begitu juga dengan harga yang akan ditawarkan lebih murah dan terjangkau.Selain pembuatan briket dan asap cair akan di proses secara semakasimal untuk menghasilkan suatu bahan yang bermutu dan berkualitas  tinggi demi memperoleh niali jual yang tinggi pula.
Visi
            Visi dalam memasarkan produk ini adalah agar masyarakat ataupun mahasiswa mampu menciptakan suatu produk dari limbah lain sehingga tidak terjadi suatu pencemaran lingkungan. Selain itu agar masyarakat dapat mengonsumsi makanan sehat serta praktis walaupun bersal dari limbah. Tentunya dengan kemasan yang menarik dan praktis sehingga dapat dinikmati sebagai cemilan yang sehat dan bergizi tinggi. Serta konsumen dapat memanfaatkan lebih lanjut bahan alternatif bahan bakar dengan menggunakan briket arang dan mengggunakan asap cair sebagai bahan pengawet alami tanpa menimbulakan dampak buruk kesehatan yang signifikan.
Misi
Misi dalam memasarkan produk ini adalah sebai berikut :
·         Memacu diri untuk kreatif dalam berusaha.
·         Terampil dalam memasarkan produk
·         Terbentuknya makanan sampingan terbaik dan menyehatkan
·         Terbentuknya bahan pengawet alami yang tidak menimbulkan dampak buruk yang siknifikan.
·         Mendapatkan nilai  terbaik dalam program wirausaha atas hsil yang didapat.
·         Menciptakan usaha bersama yang mandiri.

B.     TENTANG BISNIS

Bisnis yang kami tawarkan adalah bisnis kuliner limbah buah kelapa berupa air kelapa yang tidak dimanfaatkan secara maksimal. Air kelapa diproses menjadi nata de coco, meskpun berasal dari limbah bukan berarti mengurangi nilai gizi dan serat yang terkandung didalamnya. Sehingga nata de coco yang kami produksi ini sangat baik dikonsumsi sehari-hari.
            Selanjutnya limbah batok kelapa kami olah menjadi asap cair dan briket. Asap cair yang dihasikan dapat digunakan sebagai pengawet, pewarna dan pemberi aroma pada makanan. Sedangkan briket digunakan sebagai bahan bakar alterrnatif pengganti minyak tanah dan gas LPG.

C.     Analisis SWOT
·         Kekuatan (strength)
ü  Sumber bahan baku yang melimpah sehingga distribusi bahan baku akan tetap lancar.
ü  Belum banyak perusahaan besar ataupun usaha rumahan yang mengolah limbah buah kelapa sebagai bahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
ü  pemasaran langsung kepada konsumen.
ü  Belum banyak pesaing pemasaran.
ü  Memberikan pilihan makanan yang tinggi serat dan bergizi tinggi.
ü  Pendirian pabrik yang berada didekat sumber bahan baku.
ü  Instalasi pabrik yang digunakan ramah lingkungan.

·         Kelamahan (Weakness)
ü  Sumber modal pendukung pendirian pabrik dan pengolahan bahan baku.
ü  Belum banyak konsumen yang tahu tentang olahan limbah buah kelapa sehingga harus memperkenalkan produk ini secara maksimal.
ü  Ada banyak pilihan olahan makanan yang mengandung serat lebih tinggi dengan bahan dasar yang bukan dari limbah.
ü  Ada  banyak pengawet,pewarna dan pemberi aroma makanan lain yang telah dipilih sebelumnya oleh konsumen.

·         Peluang  ( opportunity)
ü  Pertumbuhan industri dan daya saing rendah.
ü  Terbukanya perkembangan pengolahan berbagai macam limbah.
ü  Terbukanya minat insvestor yang mampu memberikan modal pengolahan limbah.
ü  Memberikan lapangan pekerjaan bagi SDM berkualitas dan terdidik.
ü  Tumbuhnya dan berkembangnya lembaga keuangan dan terbukanya jenis usaha baru.

·         Ancaman (threat)
ü  Banyaknya masyarakat yang semakin tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan dari berbagai jenis limbah.
ü  Tuntutan pelanggan (konsumen) dan biaya investasi yang cukup tinggi.
ü  Semakin tingginya modal pembangunan pabrik serta instalasi didalamnya.
ü  Timbulnya perusahaan, pabrik ataupun usaha rumahan yang mengolah buah kelapa termasuk limbahnya.

2.      MARKETING PLAN
1.4  Target pasar
Target pasar kami adalah konsumen dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak, mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan usaha-usaha rumahan yang menggunakan bahan pengawet,pewarna dan pemberi cita rasa pada makanan produksinya serta menggunakan briket arang sebagai bahan bakarnya.

2.2  Klien/Pembeli potensial
2.2.1 Olahan air kelapa.
Klien/pembeli potensial untuk makanan yang berasal dari olahan air kelapa berupa nata de coco adalah dari semua kalangan masyarakat baik anak-anak maupun orang dewasa.
2.2.2 Asap cair
Klien/pembeli potensial untuk asap cair yang dijadikan sebagai pengawet, pewarna serta pemberi cita rasa makanan adalah usaha-usaha rumahan yang memproduksi makanan-makanan lain untuk memberi tanda  dan cita rasa pada produknya.

2.2.3 Briket Arang
Klien/pembeli potensial pada produk kami yaitu briket adalah ibu rumah, rumah makan atau restoran terutama yang mengolah makanan panggang misalnya ayam panggang,ikan panggang dan lain sebagainya yang menjadikan briket sebagai bahan alternatif bahan bakar.
3.2.            Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
3.2.1.      Product
a.      Air kelapa
Dari limbah air kelapa ini kami menawarkan produk berupa nata de coco dan olahannya berupa puding, brounis , ice campur dan ice cream.
Produk nata de coco yang kami tawarkan disini memiliki mutu yang baik hal itu di karenakan bahan dasar pembuatan nata de coco menggunakan air kelapa yang masih segar dan menggunakan bakteri yang kami produksi sendiri.
Adapun produk utama yang kami tawarkan adalah nata de coco yang dikemas secara apik dan dan menarik dengan kemasan ukuran 100 gram,500 gram dan 1000 gram. Nata de coco ini dapat anda olah sendiri sebagai bahan campuran makanan dan minuman di rumah anda.
Selain nata de coco kami pun menawarkan olahan nata de coco yang bisa di nikmati yaitu puding nata de coco, bronis nata de coco, es campur nata de coco sampai ice cream nata de coco.
Semua sudah kami desain dengan sedemikian rupa untuk menarik minat para konsumen untuk mengonsumsi produk yang kami tawarkan. Dengan begitu para konsumen dapat menikmati nata de coco dan olahannya menjadi makanan ringan yang dapat dikonsumsi sehari-hari.
Dengan berbagai macam olahan nata decoco yang kami tawarkan dengan begitu kami yakin dapat mengalahkan produksi pesaing yang hanya menjual secara langsung nata de coco tersebut tanpa harus mengolahnya.
b.   Batok kelapa

Adapun produk yang kami tawarkan dari batok kelapa adalah asap cair sebagi bahan pengawet makanan alami dan briket sebagai bahan bakar alternatif.
Asap cair yang kami produksi ini adalah asap cair yang berasal dari hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya dengan bahan baku batok kelapa.
Selama pembakaran, komponen dari kayu akan mengalami pirolisa menghasilkan berbagai macam senyawa antara lain fenol, karbonil, asam, furan, alkohol, lakton, hidrokarbon, polisiklik aromatik dan lain sebagainya.
Asap cair mempunyai berbagai sifat fungsional, seperti :
·         memberi aroma, rasa dan warna karena adanya senyawa fenol dan karbonil 
·          sebagai bahan pengawet alami karena mengandung senyawa fenol dan asam yang berperan sebagai antibakteri dan antioksidan
·         sebagai bahan koagulan lateks pengganti asam format serta membantu pembentukan warna coklat pada produksi.
Adapun produk olahan lain dari batok kelapa adalah briket yang terlebih dahulu diolah menjadi arang melai proses pembakaran.semakin baik pembakaran yang terjadi semakin baik juga produk yang akan dihasilkan.
Adapun pesaing dari produk yang kami buat ini adalah sangatlah kecil karena tak banyak produsen yang memproduksi bahan pengawet alami untuk olahan makanannya, sehingga peluang kami untuk mendapatkan keuntungan pun akan besar.
3.2.2.      Price
Produk yang kami tawarkan ini dijual dengan harga yang yang relatif murah dan terjangkau, selama promosi sedang berlangsung bagi pembeli yang membeli secara grosir akan mendapatkkan diskon/potongan harga sebesar 25% sedangkan bagi konsumen yang membeli dengan harga satuan tentunya akan di sesusaikan dengan ukuran kemasan produk jadi tersebut.
            Untuk nata de coco ukuran dijual dengan harga 1 kilogram Rp.30.000/kg. Selain itu asap cair akan dijual Rp.30.000/liter, dan briket akan dijual dengan harga Rp.8.000/kg.     
3.2.3.      Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kami dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara :
Ø  Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
-          Media Cetak : Brosur, poster, iklan majalah/koran.
-          Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio
Ø  Sales Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.
Ø  Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.

3.2.4.      Placement (pendistribusian produk)
Sistem distribusi yang dilakukan pada produk kami adalah :
1.      Secara langsung.
Bertemunya secara langsung antara penjual dan pembeli dengan melihat produk yang ditawarkan. Sehingga ijab dan kobul antara penjual dan pembeli berjalan sesuai keinginan keduanya tanpa adanya paksaan.

2.      Melalui perantara.
Yaitu kami sebagai produsen menitipkan produk kami kepada pedang besar maupun pedagang kecil sehingga produk yang kami tawarkan semakin dikenal konsumen.
3.2.5.      People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Yaitu memberikan keterampilan kepada SDM untuk lebih kreatif dan mampu bekerja keras memproduksi produk kami.
3.2.6.      Process
Proses yang kami tampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli produk kami adalah dengan menampilkan proses produksi yang menjaga ketat sanitasi, Sdm yang berkualitas dan terampil, hasil produksi yang terbaik dan proses pelayanan terhadap konsumen.
      
3.2.7.      Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat penjualan yang menarik dan bersih untuk restoran maupun toko tempat pemasaran briket dan asap cair.
           
3.    PRODUCTION PLAN (RENCANA PEMASARAN)
1.5  Produksi bisnis
Produk yang kami tawarkan adalah produk yang dihasilkan dari limbah pembuangan buah kelapa. Misalnya pada pemanfaatan daging buah kelapa untuk diambil sari santannya akan meninggalkan ampas yang tidak dimanfaatkan lagi sedangkan air kelapanya pun hanya dibuang begitu saja tanpa ditampung terlebih dahulu, dan hasilnya adalah bau busuk yang menyengat dan akan mengundang banyak serangga-serangga pembawa penyakit seperti lalat. Selain air kelapa dan ampas kelapa, batok kelapanya pun masih dapat diolah lagi menjadi asap cair yang digunakan sebagai pengawet dan pewarna makanan alami serta dapat dijadikan sebagai pemberi rasa pada makanan. Sedangkan briket arang dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah dan gas.
2.3 Kontol kualitas
Kontrol kualitas yang kami lakukan pada produksi bisnis kami terdiri dari berbagai aspek yaitu :
1.      Aspek kebersihan terhadap bahan baku produksi.
2.      Aspek kebersihan terhadap sanitasi pabrik dan proses produksi.
3.      Aspek penjualan hasil produksi
4.      Aspek pelayanan terhadap klien/konsumen.
Semua aspek tersebut selalu dikontrol kualitasnya demi kenyamanan konsumen dalam memakai produk kami.
A.    Sumber Daya Manusia Pendukung
Sumber Daya Manusia yang kami gunakan sebagai pendukung produksi kami adalah SDM yang terampil dan selalu menjaga kualitas hasil produksi produk yang dibuatnya yaitu selalu memnjaga kebersihan dan kenyamanan dalam memproduksi bisnis ini


4.ANALISA KEUANGAN
Dalam bisnis Produksi Rumahan ,Penjualan Pakaian Secara Online ini,kami membagi menjadi 2 tahap analisa yaitu ;
1)      Analisa keuangan  pra-produksi (Analisa biaya tetap)
Analisa keuangan pra-produksi ini meliputi aspaek-aspek sbb;
1)       
2)       
3)       
Tabel  analisa keuangan Biaya Tetap 1
No
Komponen
Jumlah
Harga/unit
Harga
1




2




3




4





Total

Dari tabel 1 di dapat biaya tetap 1 adalah sebesar Rp.
Tabel analisa keuangan biaya tetap 2
            Ini meliputi biaya dalam pembelian alat-alat produksi yang di gunakan dalam Produksi Pakaian
NO
Komponen
Jumlah
Harga/unit
Harga awal
Harga akhir
Umur ekonomis
Penyusutan
1







2







3







4







5







6







7








Total
2.180.000,-
Dari tabel 1 dan 2 di dapat besar nya biaya tetap dalam analisa pra- produksi  yaitu sebesar Rp.13.680.000,-
2)      Analisa ekonomi produksi (Analisa biaya variabel)
Analisa ekonomi produksi adalah biaya variabel atau biayatidak tetap yang di butuhkan dalam 1 kali produksi dalam Bisnis Pengolahan Limbah Kelapa. Yaitu meliputi;
a)      Biaya  pembelian bahan baku
b)      Biaya sewa listrik
c)      Biaya sewa air bersih
d)     Upah tenaga kerja

Tabel analisa ekonomi produksi (analisa biaya variabel)
No
Komponen
Jumlah
Harga/unit
harga
1
Bahan pembuatan Pakaian
Ø  Air kelapa
Ø  Bibit nata de coco
Ø  Nitrogen
Ø  Gula pasir

1000 liter
5 liter
2        kg
5 kg

500,-/liter
10.000,-/liter
5000,-/kg
9000,-/kg

500.000,-
50.000,-
10.000,-
45.000,-

Total
605.000,-
2
Ø   




Total
768.000,-
3





Total
2.300.000

Total biaya tidak tetap(variabel cost)
3.133.000
Dari tabel diatas dapaat di ketahui bahwa besar nya biaya tidak tetap (variable cost) adalah sebesar Rp.3.133.000
Dan dari analisis keuangan baik pra-produksi dan 1 kali produksi di dapat besar nya modal yang di butuhkan dalam bisnis pengolahan limbah kelapa ini adalah Rp.16.813.000,-
5        RENCANA PENJUALAN
Adapun rencana penjualan untuk produk nata de coco adalah yaitu metode on line kami rasa cukup efektif,dan target pasar potensial adalah perusahaan kecil dan menengah yaitu perusahaan minuman jelly dan manisan berikut ini adalah bagan rencana penjualan Nata de coco yang kami tawar kami.
Adapun target pasar dan rencana penjualan untuk produk asap cair yang kami tawarkan adalah dengan metode penawran langsung yaitu dengan penawaran kepada industri tahu,dan penjual ikan atau perusahaan peredaran ikan dll.
Serta untuk produk bricket penawran langsun kepada masyarakat.
6        ANALISA RESIKO BISNIS
a.      Analisa pendapatan
                                                              i.      Analisa pendapatan produksi Nata de coco
Dari 1000 liter air kelapa di peroleh ± 800 kg Nata de coco jadi analisa pendapatan dalam produksi nata de coco adalah
Pendapatan = jumlah produksi × harga jual /kg
                    = 800 kg×30.000,-/kg = Rp.24.000.000,-
                                                            ii.      Analisa pendapatan produksi asap cair
Dari pembakaran 50 kg tempurung kelapa di peroleh 10 liter asap cair dengan harga jual 30.000/liter jadi analisa pendapatan dalam produksi asap cair  adalah;
Pendapatan = jumlah produksi × harga jual /kg
                    =10 liter × 30.000/liter
                    = 300.000,-


                                                          iii.      Analisa pendapatan produksi bricket
Dari sisa pembakaran 50 kg tempurung kelapa maka di peroleh ±25 kg  bricket  dan harga jual 8000/kg,jadi, analisa pendapatan dari produksi bricket adalah
Pendapatan = jumlah produksi × harga jual /kg
        =25 kg ×8000,-/kg
        = 200.000,-
Total pendapatan yang di peroleh dalam 1 kali produksi adalah Rp.24.500.000,-

B    Analisa keuntungan
Besar keuntungan yang di peroleh dari produksi 3 buah produk olahan limbah kelapa yaitu Nata de coco,Asap cair,dan Bricket yaitu;
Keuntungan = total pendapatan – total biaya
                     = 24.500.000 – 16.813.000
                     = 7.687.000
Jadi besar nya keuntungan dalam produksi Nata de coco,Asap cair,dan Bricket adalah sebesar Rp.7.687.000
Dari analisa keuntungan usaha ini dapat di katakan cukup menguntung kan.dan cukup potensial untuk di kembang kan

.                       C         Analisa kelayakan usaha
a)      Analisa R/C ratio
R/C Ratio=
                  ==1,45
            Dari analisa R/C ratio di peroleh angaka sebesar 1,45 ,maka dapat di simpulkan bahwa usaha ini layak untuk di kembangkan karena memiliki nilai R/C ratio dia >1.

b)      Analisa rentabilitas
Rentabilitas =
                    =
                     = 45.720 %
c)      Analisa Break Event point (BEP) Nata de coco
1)      Berak event point produksi Nata de coco
BEP produksi =
                         == 456 kg
Di peroleh angka sebesar 456 kg,hal ini menyatakan bahwa,apa bila perusahaan memproduksi nata de coco sebanyak 456 kg dalam 1 kali produksi maka perusahaan akan mengalami titik impas alias tidak untung tidak rugi,apabila perusahaan memproduksi nata de coco > 456 kg dalam 1 kali produksi maka perusahaan akan mendapat kan keuntungan,dan sebaliknya.
2)      Break event point harga untuk produksi nata de coco
BEP harga=
                  =
            Di peroleh angka sebesar Rp.14250,-,hal ini menyatakan bahwa apabila perusahaan menjual nata de coco per kg nya adalah seharga 14250.-maka perusahaan akan menagalami titik impas.
d)     Analisa Beak event point asap cair
1)      Break event point produksi asap cair
BEP produksi=
== 4,430
Di peroleh angka sebesar 4 liter ini menyatakan bahwa apabila perusahaan memproduksi asap cair sebanyak 4 liter dalam 1 kali produksi maka perusahaan akan mengalami titik impas.
2)      Break event point harga
BEP harga=
                  =
Di peroleh angka sebesar Rp.13.290,- ini menyatakan bahwa apabila perusahaan menjual asap cair per liter adalah seharga Rp.13.290,- maka perusahaan akan mengalami titik impas.
e)      Analisa break event point pembuatan bricket
1.      Break event point produksi pembuatan bricket
BEP produksi=== 4,4467


Di peroleh angka sebesar 4 kg ini menyatakan bahwa apabila perusahaan memproduksi bricket sebanyak 4 kg dalam 1 kali produksi maka perusahaan akan mengalami titik impas.

2.      Break event point harga  pembuatan bricket
BEP harga=
                  =
Di peroleh angka sebesar Rp.2.675,- /kg ini menyatakan bahwa apabila perusahaan menjual bricket per kg adalah seharga Rp.2.675/kg,- maka perusahaan akan mengalami titik impas.


Lampiran

Keterangan;
dalam instalasi pabrik yang kami tawar kan ini adalah panas dari dari hasil pembakaran tempurung kelapa di gunakan untuk memasak air kelapa dan asap hasil pembakaran di dingin kan menjadi asap cair dan siasa pembakaran (arang) diolah menjadi bricket. Pada atas kubah kami mengganti menjadi wadah yang nanti nya akan mewdahi air kelapa.