Business
Plan
Produksi
Rumahan Penjualan Pakaian Online
Di Susun Oleh :
A Slamet Riyadi
Handoko Pratama Putra
Katrin Agnes E Sinaga
Jaka Oktasanova
Katrin Agnes E Sinaga
Jaka Oktasanova
Reta Triprima Nindianti
Daftar isi
1. ringkasan
umum……………………………………………………………………………………………………
A. latar belakang…………………………………………………………………………………………..
B. tentang bisnis……………………………………………………………………………………………
C. analisis SWOT……………………………………………………………………………………………
2. Marketing plan……………………………………………………………………………………………………..
1.2 Target pasar……………………………………………………………………………………….
1.3 Klien/Pembeli potensial………………………………………………………………………
2.2.1
Olahan air kelapa……………………………………………………………………
2.2.2
Asap cair……………………………………………………………………………………..
2.2.3
Briket Arang…………………………………………………………………………………
2.3
Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing...........................................
2.3.1
Product............................................................................................
2.3.2
Price................................................................................................
2.3.3
Promotion.......................................................................................
2.3.4
Placement (pendistribusian produk)…………………………………………..
2.3.5
People ………………………………………………………………………………………..
2.3.6
Process............................................................................................
2.3.7
Physical Evidence...........................................................................
3.
PRODUCTION PLAN (RENCANA PEMASARAN)……………………………………………… .
4.
ANALISA KEUANGAN……………………………………………………………………………………
5. RENCANA PENJUALAN…………………………………………………………………………………
6. ANALISA RESIKO BISNIS…………………………………………………………………………………
7.
Lampiran……………………………………………………………………………………………………
BISNIS PEMANFAATAN
PRODUKSI LIMBAH BUAH KELAPA
RENCANA BISNIS
1.
RINGKASAN
UMUM
A. LATAR
BELAKANG
Perencanaan
bisnis adalah dokumen yang menyatakan daya tarik dan harapan sebuah bisinis.
Sebuah bisnis plan akan mengoprasikan sebuah usaha harus mencantumkan secara
jelas lokasi, proses, masalah bahan baku, masalah tempat, tanah dan lainnya.
Perencanaan
bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang berisikan tentang
misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha,
peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan
pengolahannya.
Perencanaan
bisnis sebagai persiapan awal memiliki 2 fungsi penting yaitu : sebagai pedoman
untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha dan sebagai alat untuk mengajukan
kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman serbaguna, baik
untuk keperluan pangan maupun nonpangan. Setiap bagian dari tanaman kelapa bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Karena itu, pohon kelapa dijuluki
sebagai The Tree of Life (pohon kehidupan) dan A
heavenly Tree (pohon surga).
Tanaman kelapa banyak terdapat di daerah beriklim tropis. Kelapa
diperkirakan dapat ditemukan di lebih dari 80 negara. Indonesia merupakan
negara agraris yang menempati posisi ketiga setelah Filipina
dan India, sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia.
Buah kelapa merupakan bagian paling penting dari tanaman kelapa karena
mempunyai nilai ekonomis dan gizi yang tinggi. Buah kelapa tua terdiri dari
empat komponen utama, yaitu 35 persen sabut, 12 persen tempurung, 28 persen
daging buah, dan 25 persen air kelapa.
Daging buah kelapa selain nikmat disantap langsung (terutama kelapa
muda), juga sering dimanfaatkan untuk pembuatan santan, kopra, dan minyak. Dari
total produksi kelapa di Indonesia, 34,7 persen diolah menjadi santan, 8 persen
minyak klentik, dan 57,3 persen kopra.
Masing-masing bagian buah kelapa
mulai dari buah, batang dan pelepahnya ternyata memiliki kegunaan yang
mempunyai nilai ekonomi dan dapat dijadikan sebagai peluang usaha yang
menjanjikan. Namun tanpa pemanfaatan secara maksimal bagian-bagian kelapa
tersebut dapat menghasilkan limbah berupa sampah.
Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus
(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik
lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang
seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa
organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu,
kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat
bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah.
Tetapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu
yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau
sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan
orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika
dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan
sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
Pada kesempatan ini penulis merencanakan sebuah bisnis yang dapat
berkesinambungan antara satu produk dengan produk lainnya yang semuanya berasal
dari satu produksi yaitu produksi dari limbah limbah buah kelapa.
Adapun produk yang penulis tawarkan adalah nata de coco dari limbah air
kelapa, makanan tradisional dari ampas kelapa parut sisa perasan santan, asap
cair dari batok kelapa dan briket dari
arang batok kelapa.
Dalam
suatu pemasaran banyak sekali berbagai bentuk dan macam-macam aneka ragam
makanan dari yang kecil hingga yang besar, dan dari yang murah hingga yang
mahal.
Nata de coco
adalah hasil fermentasi air kelapa yang diproduksi dari mikroba Acetobacter xylinus dan berasal dari
produk filipina . Nata de coco
berbentuk gel bewarna putih bening dan sering disajikan sebagai makanan manis
berupa permen atau makanan penutup, dan bisa menemani bnayak hal termasuk
acar, minuman, es krim, puding dan
campuran buah. Meskipun air kelapa berasal dari limbah kelapa, nata de coco laku dijual.
Sebab, bahan makanan yang berasal dari air kelapa tersebut, selain rasanya enak
dan cocok bagi banyak lidah, juga kaya serat.
Asap cair merupakan suatu
hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran
secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin,
selulosa,
hemiselulosa serta senyawa karbon
lainnya. Bahan baku yang banyak digunakan antara lain berbagai macam jenis kayu,
bongkol kelapa sawit, tempurung
kelapa,
sekam,
ampas
atau serbuk
gergaji
kayu
dan lain sebagainya.
Briket adalah
sumber energi alternatif pengganti Minyak Tanah dan Elpiji
dari bahan-bahan bekas atau bahan yang sudah tidak terpakai.
dari bahan-bahan bekas atau bahan yang sudah tidak terpakai.
Dari usaha yang maksimal
memproses limbah-limbah tersebut dan akan menghasilkan produk yang bermanfaat
bagi konsumen dan memberikan inspirasi bagi orang lain untuk terus berkarya mengolah
limbah-limbah lain sebagai bahan alternatif dan terbarukan. Penulis akan melakukan usaha penjualan pengolahan limbah
buah kelapa ini dengan mengadopsi ... tentunya dengan harga yang lebih murah
dengan target pembelinya adalah semua kalangan yang akan menyukai dan
menghargai suatu pengolahan limbah.
Dalam bisnis ini kami mendirikan
secara berkelompok untuk memudahkan dalam menjalankan usaha yang sangat
sederhana ini. Karena menurut kami bisnis yang kami jalankan ini akan membawa
dampak positif dan perkembangan yang menghanttarkan kesuksesan dikemudian hari.
Pembuatan makanan dari air dan
ampas kelapa ini dibuat dengan cara yang sederhana dengan baik dan higenis
begitu juga dengan harga yang akan ditawarkan lebih murah dan terjangkau.Selain
pembuatan briket dan asap cair akan di proses secara semakasimal untuk menghasilkan
suatu bahan yang bermutu dan berkualitas tinggi demi memperoleh niali jual yang tinggi
pula.
Visi
Visi dalam memasarkan
produk ini adalah agar masyarakat ataupun mahasiswa mampu menciptakan suatu
produk dari limbah lain sehingga tidak terjadi suatu pencemaran lingkungan.
Selain itu agar masyarakat dapat mengonsumsi makanan sehat serta praktis
walaupun bersal dari limbah. Tentunya dengan kemasan yang menarik dan praktis
sehingga dapat dinikmati sebagai cemilan yang sehat dan bergizi tinggi. Serta
konsumen dapat memanfaatkan lebih lanjut bahan alternatif bahan bakar dengan
menggunakan briket arang dan mengggunakan asap cair sebagai bahan pengawet
alami tanpa menimbulakan dampak buruk kesehatan yang signifikan.
Misi
Misi dalam memasarkan produk ini adalah sebai berikut :
·
Memacu
diri untuk kreatif dalam berusaha.
·
Terampil dalam
memasarkan produk
·
Terbentuknya
makanan sampingan terbaik dan menyehatkan
·
Terbentuknya
bahan pengawet alami yang tidak menimbulkan dampak buruk yang siknifikan.
·
Mendapatkan
nilai terbaik dalam program wirausaha
atas hsil yang didapat.
·
Menciptakan
usaha bersama yang mandiri.
B.
TENTANG BISNIS
Bisnis yang
kami tawarkan adalah bisnis kuliner limbah buah kelapa berupa air kelapa yang
tidak dimanfaatkan secara maksimal. Air kelapa diproses menjadi nata de coco, meskpun
berasal dari limbah bukan berarti mengurangi nilai gizi dan serat yang
terkandung didalamnya. Sehingga nata de coco yang kami produksi ini sangat baik
dikonsumsi sehari-hari.
Selanjutnya
limbah batok kelapa kami olah menjadi asap cair dan briket. Asap cair yang
dihasikan dapat digunakan sebagai pengawet, pewarna dan pemberi aroma pada
makanan. Sedangkan briket digunakan sebagai bahan bakar alterrnatif pengganti
minyak tanah dan gas LPG.
C.
Analisis SWOT
·
Kekuatan (strength)
ü
Sumber bahan baku yang melimpah sehingga distribusi bahan baku akan tetap
lancar.
ü
Belum banyak perusahaan besar ataupun usaha rumahan yang mengolah limbah
buah kelapa sebagai bahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
ü
pemasaran langsung kepada konsumen.
ü
Belum banyak pesaing pemasaran.
ü
Memberikan pilihan makanan yang tinggi serat dan bergizi tinggi.
ü
Pendirian pabrik yang berada didekat sumber bahan baku.
ü
Instalasi pabrik yang digunakan ramah lingkungan.
·
Kelamahan (Weakness)
ü
Sumber modal pendukung pendirian pabrik dan pengolahan bahan baku.
ü
Belum banyak konsumen yang tahu tentang olahan limbah buah kelapa
sehingga harus memperkenalkan produk ini secara maksimal.
ü
Ada banyak pilihan olahan makanan yang mengandung serat lebih tinggi
dengan bahan dasar yang bukan dari limbah.
ü
Ada banyak pengawet,pewarna dan
pemberi aroma makanan lain yang telah dipilih sebelumnya oleh konsumen.
·
Peluang ( opportunity)
ü
Pertumbuhan industri dan daya saing rendah.
ü
Terbukanya perkembangan pengolahan berbagai macam limbah.
ü
Terbukanya minat insvestor yang mampu memberikan modal pengolahan limbah.
ü
Memberikan lapangan pekerjaan bagi SDM berkualitas dan terdidik.
ü
Tumbuhnya dan berkembangnya lembaga keuangan dan terbukanya jenis usaha
baru.
·
Ancaman (threat)
ü
Banyaknya masyarakat yang semakin tidak peduli terhadap kebersihan
lingkungan dari berbagai jenis limbah.
ü
Tuntutan pelanggan (konsumen) dan biaya investasi yang cukup tinggi.
ü
Semakin tingginya modal pembangunan pabrik serta instalasi didalamnya.
ü
Timbulnya perusahaan, pabrik ataupun usaha rumahan yang mengolah buah
kelapa termasuk limbahnya.
2. MARKETING
PLAN
1.4 Target
pasar
Target pasar kami adalah konsumen dari berbagai
kalangan mulai dari anak-anak, mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan usaha-usaha
rumahan yang menggunakan bahan pengawet,pewarna dan pemberi cita rasa pada
makanan produksinya serta menggunakan briket arang sebagai bahan bakarnya.
2.2 Klien/Pembeli
potensial
2.2.1 Olahan air
kelapa.
Klien/pembeli potensial untuk makanan yang berasal
dari olahan air kelapa berupa nata de coco adalah dari semua kalangan
masyarakat baik anak-anak maupun orang dewasa.
2.2.2 Asap cair
Klien/pembeli
potensial untuk asap cair yang dijadikan sebagai pengawet, pewarna serta
pemberi cita rasa makanan adalah usaha-usaha rumahan yang memproduksi
makanan-makanan lain untuk memberi tanda
dan cita rasa pada produknya.
2.2.3 Briket Arang
Klien/pembeli
potensial pada produk kami yaitu briket adalah ibu rumah, rumah makan atau
restoran terutama yang mengolah makanan panggang misalnya ayam panggang,ikan
panggang dan lain sebagainya yang menjadikan briket sebagai bahan alternatif
bahan bakar.
3.2.
Strategi
Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis
SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
3.2.1.
Product
a.
Air
kelapa
Dari
limbah air kelapa ini kami menawarkan produk berupa nata de coco dan olahannya
berupa puding, brounis , ice campur dan ice cream.
Produk nata de coco yang kami tawarkan
disini memiliki mutu yang baik hal itu di karenakan bahan dasar pembuatan nata
de coco menggunakan air kelapa yang masih segar dan menggunakan bakteri yang
kami produksi sendiri.
Adapun produk utama yang kami tawarkan
adalah nata de coco yang dikemas secara apik dan dan menarik dengan kemasan
ukuran 100 gram,500 gram dan 1000 gram. Nata de coco ini dapat anda olah
sendiri sebagai bahan campuran makanan dan minuman di rumah anda.
Selain nata de coco kami pun menawarkan
olahan nata de coco yang bisa di nikmati yaitu puding nata de coco, bronis nata
de coco, es campur nata de coco sampai ice cream nata de coco.
Semua sudah kami desain dengan
sedemikian rupa untuk menarik minat para konsumen untuk mengonsumsi produk yang
kami tawarkan. Dengan begitu para konsumen dapat menikmati nata de coco dan
olahannya menjadi makanan ringan yang dapat dikonsumsi sehari-hari.
Dengan berbagai macam olahan nata decoco
yang kami tawarkan dengan begitu kami yakin dapat mengalahkan produksi pesaing
yang hanya menjual secara langsung nata de coco tersebut tanpa harus
mengolahnya.
b.
Batok
kelapa
Adapun produk yang kami tawarkan dari
batok kelapa adalah asap cair sebagi bahan pengawet makanan alami dan briket
sebagai bahan bakar alternatif.
Asap cair
yang kami produksi ini adalah asap cair yang berasal dari hasil kondensasi
atau pengembunan dari uap
hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang
banyak mengandung lignin,
selulosa,
hemiselulosa serta senyawa karbon
lainnya dengan bahan baku batok kelapa.
Selama pembakaran, komponen dari
kayu akan mengalami pirolisa
menghasilkan berbagai macam senyawa antara lain fenol,
karbonil,
asam,
furan,
alkohol,
lakton,
hidrokarbon, polisiklik aromatik
dan lain sebagainya.
Asap cair mempunyai berbagai sifat
fungsional, seperti :
·
sebagai bahan pengawet
alami karena mengandung senyawa fenol
dan asam
yang berperan sebagai antibakteri
dan antioksidan
·
sebagai bahan koagulan
lateks pengganti asam format serta membantu pembentukan warna coklat pada
produksi.
Adapun produk
olahan lain dari batok kelapa adalah briket yang terlebih dahulu diolah menjadi
arang melai proses pembakaran.semakin baik pembakaran yang terjadi semakin baik
juga produk yang akan dihasilkan.
Adapun pesaing dari produk yang kami
buat ini adalah sangatlah kecil karena tak banyak produsen yang memproduksi
bahan pengawet alami untuk olahan makanannya, sehingga peluang kami untuk
mendapatkan keuntungan pun akan besar.
3.2.2.
Price
Produk yang kami tawarkan ini dijual
dengan harga yang yang relatif murah dan terjangkau, selama promosi sedang
berlangsung bagi pembeli yang membeli secara grosir akan mendapatkkan
diskon/potongan harga sebesar 25% sedangkan bagi konsumen yang membeli dengan
harga satuan tentunya akan di sesusaikan dengan ukuran kemasan produk jadi
tersebut.
Untuk nata de coco ukuran dijual
dengan harga 1 kilogram
Rp.30.000/kg. Selain itu asap cair
akan dijual Rp.30.000/liter, dan briket akan
dijual dengan harga Rp.8.000/kg.
3.2.3.
Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kami
dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara :
Ø
Advertising
(Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
-
Media
Cetak : Brosur, poster, iklan majalah/koran.
-
Media
TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio
Ø
Sales
Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat
keramaian dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.
Ø
Personal
Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen
berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
3.2.4.
Placement
(pendistribusian produk)
Sistem distribusi
yang dilakukan pada produk kami adalah :
1. Secara
langsung.
Bertemunya secara
langsung antara penjual dan pembeli dengan melihat produk yang ditawarkan.
Sehingga ijab dan kobul antara penjual dan pembeli berjalan sesuai keinginan
keduanya tanpa adanya paksaan.
2. Melalui
perantara.
Yaitu kami sebagai
produsen menitipkan produk kami kepada pedang besar maupun pedagang kecil
sehingga produk yang kami tawarkan semakin dikenal konsumen.
3.2.5.
People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang
dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak
langsung. Yaitu memberikan keterampilan kepada SDM
untuk lebih kreatif dan mampu bekerja keras memproduksi produk kami.
3.2.6.
Process
Proses yang kami tampilkan
kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli
produk kami adalah dengan menampilkan proses produksi yang menjaga ketat
sanitasi, Sdm yang berkualitas dan terampil, hasil produksi yang terbaik dan
proses pelayanan terhadap konsumen.
3.2.7.
Physical
Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana
dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat
penjualan yang menarik dan
bersih untuk restoran maupun toko tempat pemasaran
briket dan asap cair.
3. PRODUCTION
PLAN (RENCANA PEMASARAN)
1.5 Produksi bisnis
Produk yang
kami tawarkan adalah produk yang dihasilkan dari limbah pembuangan buah kelapa.
Misalnya pada pemanfaatan daging buah kelapa untuk diambil sari santannya akan
meninggalkan ampas yang tidak dimanfaatkan lagi sedangkan air kelapanya pun
hanya dibuang begitu saja tanpa ditampung terlebih dahulu, dan hasilnya adalah
bau busuk yang menyengat dan akan mengundang banyak serangga-serangga pembawa
penyakit seperti lalat. Selain air kelapa dan ampas kelapa, batok kelapanya pun
masih dapat diolah lagi menjadi asap cair yang digunakan sebagai pengawet dan
pewarna makanan alami serta dapat dijadikan sebagai pemberi rasa pada makanan.
Sedangkan briket arang dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif pengganti
minyak tanah dan gas.
2.3 Kontol kualitas
Kontrol kualitas yang kami lakukan pada produksi
bisnis kami terdiri dari berbagai aspek yaitu :
1.
Aspek kebersihan terhadap bahan baku produksi.
2.
Aspek kebersihan terhadap sanitasi pabrik dan proses produksi.
3.
Aspek penjualan hasil produksi
4.
Aspek pelayanan terhadap klien/konsumen.
Semua aspek tersebut selalu dikontrol kualitasnya
demi kenyamanan konsumen dalam memakai produk kami.
A.
Sumber Daya Manusia Pendukung
Sumber Daya
Manusia yang kami gunakan sebagai pendukung produksi kami adalah SDM yang
terampil dan selalu menjaga kualitas hasil produksi produk yang dibuatnya yaitu
selalu memnjaga kebersihan dan kenyamanan dalam memproduksi bisnis ini
4.ANALISA
KEUANGAN
Dalam bisnis Produksi
Rumahan ,Penjualan Pakaian Secara Online ini,kami membagi menjadi 2 tahap
analisa yaitu ;
1)
Analisa keuangan pra-produksi
(Analisa biaya tetap)
Analisa keuangan pra-produksi ini meliputi aspaek-aspek sbb;
1)
2)
3)
Tabel analisa
keuangan Biaya Tetap 1
No
|
Komponen
|
Jumlah
|
Harga/unit
|
Harga
|
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
Total
|
|
Dari tabel 1 di dapat biaya tetap 1 adalah sebesar
Rp.
Tabel analisa keuangan biaya tetap 2
Ini
meliputi biaya dalam pembelian alat-alat produksi yang di gunakan dalam Produksi
Pakaian
NO
|
Komponen
|
Jumlah
|
Harga/unit
|
Harga awal
|
Harga akhir
|
Umur ekonomis
|
Penyusutan
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Total
|
2.180.000,-
|
Dari tabel 1 dan 2 di dapat
besar nya biaya tetap dalam analisa pra- produksi yaitu sebesar Rp.13.680.000,-
2)
Analisa ekonomi produksi (Analisa biaya variabel)
Analisa ekonomi produksi
adalah biaya variabel atau biayatidak tetap yang di butuhkan dalam 1 kali
produksi dalam Bisnis Pengolahan Limbah Kelapa. Yaitu meliputi;
a)
Biaya pembelian bahan baku
b)
Biaya sewa listrik
c)
Biaya sewa air bersih
d)
Upah tenaga kerja
Tabel analisa ekonomi produksi (analisa biaya
variabel)
No
|
Komponen
|
Jumlah
|
Harga/unit
|
harga
|
|
1
|
Bahan pembuatan Pakaian
Ø
Air kelapa
Ø
Bibit nata de coco
Ø
Nitrogen
Ø
Gula pasir
|
1000 liter
5 liter
2
kg
5 kg
|
500,-/liter
10.000,-/liter
5000,-/kg
9000,-/kg
|
500.000,-
50.000,-
10.000,-
45.000,-
|
|
|
Total
|
605.000,-
|
|||
2
|
Ø
|
|
|
|
|
|
Total
|
768.000,-
|
|||
3
|
|
|
|
|
|
|
Total
|
2.300.000
|
|||
|
Total biaya tidak
tetap(variabel cost)
|
3.133.000
|
|||
Dari tabel diatas dapaat di
ketahui bahwa besar nya biaya tidak tetap (variable cost) adalah sebesar
Rp.3.133.000
Dan dari analisis keuangan
baik pra-produksi dan 1 kali produksi di dapat besar nya modal yang di butuhkan
dalam bisnis pengolahan limbah kelapa ini adalah Rp.16.813.000,-
5
RENCANA
PENJUALAN
Adapun rencana penjualan untuk produk nata de coco
adalah yaitu metode on line kami rasa cukup efektif,dan target pasar potensial
adalah perusahaan kecil dan menengah yaitu perusahaan minuman jelly dan manisan
berikut ini adalah bagan rencana penjualan Nata de coco yang kami tawar kami.
Adapun target pasar dan rencana penjualan untuk
produk asap cair yang kami tawarkan adalah dengan metode penawran langsung
yaitu dengan penawaran kepada industri tahu,dan penjual ikan atau perusahaan
peredaran ikan dll.
Serta untuk produk bricket penawran langsun kepada
masyarakat.
6
ANALISA
RESIKO BISNIS
a.
Analisa
pendapatan
i.
Analisa pendapatan produksi Nata de coco
Dari 1000 liter air kelapa di peroleh ± 800 kg Nata
de coco jadi analisa pendapatan dalam produksi nata de coco adalah
Pendapatan = jumlah produksi × harga jual /kg
= 800 kg×30.000,-/kg = Rp.24.000.000,-
ii.
Analisa pendapatan produksi asap cair
Dari pembakaran 50 kg tempurung kelapa di peroleh 10
liter asap cair dengan harga jual 30.000/liter jadi analisa pendapatan dalam
produksi asap cair adalah;
Pendapatan = jumlah produksi × harga jual /kg
=10 liter × 30.000/liter
= 300.000,-
iii.
Analisa pendapatan produksi bricket
Dari sisa pembakaran 50 kg tempurung kelapa maka di
peroleh ±25 kg bricket dan harga jual 8000/kg,jadi, analisa
pendapatan dari produksi bricket adalah
Pendapatan = jumlah produksi × harga jual /kg
=25 kg
×8000,-/kg
= 200.000,-
Total pendapatan yang di
peroleh dalam 1 kali produksi adalah Rp.24.500.000,-
B Analisa keuntungan
Besar keuntungan yang di peroleh dari produksi 3
buah produk olahan limbah kelapa yaitu Nata de coco,Asap cair,dan Bricket
yaitu;
Keuntungan = total pendapatan – total biaya
= 24.500.000 – 16.813.000
= 7.687.000
Jadi besar nya keuntungan dalam produksi Nata de
coco,Asap cair,dan Bricket adalah sebesar Rp.7.687.000
Dari analisa keuntungan usaha ini dapat di katakan
cukup menguntung kan.dan cukup potensial untuk di kembang kan
. C Analisa kelayakan usaha
a)
Analisa R/C ratio
R/C Ratio=
==1,45
Dari analisa R/C ratio di peroleh
angaka sebesar 1,45 ,maka dapat di simpulkan bahwa usaha ini layak untuk di
kembangkan karena memiliki nilai R/C ratio dia >1.
b)
Analisa rentabilitas
Rentabilitas =
=
= 45.720 %
c)
Analisa Break Event point (BEP) Nata de coco
1)
Berak event point produksi Nata de coco
BEP produksi =
== 456 kg
Di peroleh angka sebesar 456
kg,hal ini menyatakan bahwa,apa bila perusahaan memproduksi nata de coco
sebanyak 456 kg dalam 1 kali produksi maka perusahaan akan mengalami titik
impas alias tidak untung tidak rugi,apabila perusahaan memproduksi nata de coco
> 456 kg dalam 1 kali produksi maka perusahaan akan mendapat kan
keuntungan,dan sebaliknya.
2)
Break event point harga untuk produksi nata de coco
BEP harga=
=
Di
peroleh angka sebesar Rp.14250,-,hal ini menyatakan bahwa apabila perusahaan
menjual nata de coco per kg nya adalah seharga 14250.-maka perusahaan akan
menagalami titik impas.
d)
Analisa Beak event point asap cair
1)
Break event point produksi asap cair
BEP produksi=
== 4,430
Di peroleh angka sebesar 4
liter ini menyatakan bahwa apabila perusahaan memproduksi asap cair sebanyak 4
liter dalam 1 kali produksi maka perusahaan akan mengalami titik impas.
2)
Break event point harga
BEP harga=
=
Di peroleh angka sebesar
Rp.13.290,- ini menyatakan bahwa apabila perusahaan menjual asap cair per liter
adalah seharga Rp.13.290,- maka perusahaan akan mengalami titik impas.
e)
Analisa break event point pembuatan bricket
1.
Break event point produksi pembuatan bricket
BEP produksi=== 4,4467
Di peroleh angka sebesar 4
kg ini menyatakan bahwa apabila perusahaan memproduksi bricket sebanyak 4 kg
dalam 1 kali produksi maka perusahaan akan mengalami titik impas.
2.
Break event point harga pembuatan
bricket
BEP
harga=
=
Di peroleh angka sebesar
Rp.2.675,- /kg ini menyatakan bahwa apabila perusahaan menjual bricket per kg
adalah seharga Rp.2.675/kg,- maka perusahaan akan mengalami titik impas.
Lampiran
Keterangan;
dalam instalasi pabrik yang
kami tawar kan ini adalah panas dari dari hasil pembakaran tempurung kelapa di
gunakan untuk memasak air kelapa dan asap hasil pembakaran di dingin kan
menjadi asap cair dan siasa pembakaran (arang) diolah menjadi bricket. Pada atas
kubah kami mengganti menjadi wadah yang nanti nya akan mewdahi air kelapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar